Backlink hizmetleri hakkında bilgi al
Hacklink satın almak için buraya tıklayın
Hacklink satışı için buraya göz atın
Hacklink paneline erişim sağla
Edu-Gov Hacklink ile SEO'nuzu geliştirin

Backlink
Backlink hizmeti al

Hacklink
Hacklink hizmetleri hakkında bilgi al

Hacklink Al
SEO dostu hacklink satın al

Hacklink Satışı
Hacklink satışı ve hizmetleri

Hacklink Satın Al
SEO için hacklink satın al

Hacklink Panel
SEO hacklink paneli

Edu-Gov Hacklink
Etkili EDU-GOV hacklink satın al

For more information and tools on web security, visit DeepShells.com.tr.

To get detailed information about shell tools, visit DeepShells.com.tr.

To learn more about Php Shell security measures, check out this article.

For the best Php Shell usage guide, click on our guide.

If you want to learn about Aspx Shell usage to secure web applications, click here.

What is Aspx Shell and how to use it? Check out our Aspx Shell guide: Detailed information about Aspx Shell.

For detailed information about Asp Shell security tools in web applications, you can check out this article.

Discover the best Asp Shell usage guide for developers: Asp Shell usage.

Sun. Dec 22nd, 2024

Mengoleksi tanaman hias menjadi salah satu kegiatan yang tengah digandrungi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Apalagi sejumlah tanaman hias memiliki daya jual yang cukup mahal atau mengalami peningkatan harga selama pandemi.

Bahkan, tanaman hias jenis tertentu dikabarkan mempunyai harga hingga mencapai jutaan rupiah.

Meski belum diketahui sampai kapan tren tersebut berlangsung, banyak orang yang berburu mengoleksi tanaman-tanaman hias tersebut, mulai dari sekadar memenuhi hobi hingga untuk investasi. 

Berikut tanaman hias yang harganya melonjak di tengah pandemi Covid-19

1. Aglonema (Sri Rejeki)

Aglonema atau Sri Rejeki merupakan salah satu tanaman hias yang sedang diburu masyarakat.

Seorang penjual sekaligus pehobi Aglonema asal Madiun, Jawa Timur, Eka Setyawati mengungkapkan bahwa harga yang dibanderol untuk tanaman Aglonema bervariasi, tergantung jenis, warna, dan ukuran.

Harga yang dipasarkan yakni Rp 50.000 sampai lebih dari Rp 1 juta.

Eka mengaku, Aglonema yang paling banyak diburu yakni yang daunnya didominasi warna merah atau jenis suksom jaipong dan red anjamani. Selain itu, harga Aglonema semakin mahal apabila tanaman itu sempat menang pada perlombaan atau kontes tanaman.

2. Monstera

Salah satu tanaman hias yang diburu oleh pehobi tanaman yakni Monstera.

Kemunculan Monstera mulai tenar ketika tanaman ini kerap digunakan untuk dekorasi rumah minimalis, background produk jualan, dan lainnya.

Monstera bertangkai empat sempat dilelang dengan harga 8.150 dollar Selandia Baru atau sekitar Rp 79,7 juta. Tingginya harga tersebut dikarenakan tanaman ini tergolong langka. Apalagi minima kecil ini berdaun kuning. Baca juga: Lebih Jauh soal Porang,

Tanaman yang Bikin Paidi Jadi Miliarder Tidak hanya di luar negeri, Monstera di Indonesia juga dibanderol dengan harga yang cukup fantastis.

Dilihat dari beberapa marketplace lokal, Monstera jenis obliqua lemon, Monstera deliciosa variegata,

Monstera marmorata dibanderol dengan harga Rp 8 juta sampai Rp 13 juta. Selain itu, Monstera yang tengah naik daun yakni jenis Monstera adansonii atau yang biasa dikenal dengan nama Janda Bolong.

tanaman Janda Bolong sempat menjadi trending lantaran jenis Monstera adansonii variegata ada yang terjual dengan harga Rp 96 juta sampai Rp 100 juta.

Adapun Monstera deliciosa variegata dan Monstera adansonii memiliki kerabat yang mirip, karena keduanya memiliki bentuk mencolok yakni daun yang berlubang.

3. Philodendron

Selain itu, tanaman Philodendron juga tengah diburu pehobi. Bahkan, Philodendron berdaun merah muda atau dikenal sebagai Pink Princess dibanderol dengan harga yang “gila”. Dilansir dari salah satu maretplace lokal, tanaman hias philodendron pink princess ini dihargai Rp 1,5 juta hingga Rp 3,5 juta per potnya.

Tanaman Philodendron berjenis kabel busi menjadi salah satu yang digemari. Konon, mahalnya tanaman ini berdasarkan jumlah helai daunnya. Philodendron berdaun tunggal saat itu dihargai Rp 400.000.