Mon. Nov 25th, 2024

Formula E Jakarta adalah acara balap mobil listrik yang diadakan di ibu kota Indonesia, Jakarta. Formula E adalah seri balap mobil listrik yang diakui secara internasional, di mana mobil-mobil balap listrik bersaing di jalur jalan raya perkotaan yang ikonik di seluruh dunia. Acara ini bertujuan untuk mempromosikan teknologi kendaraan listrik, mobilitas berkelanjutan, dan kesadaran akan perlunya perubahan menuju energi yang lebih bersih.

Pelaksanaan Formula E di Jakarta menjadi langkah yang signifikan dalam upaya mempromosikan kendaraan listrik dan memberikan contoh bagi kota-kota lainnya untuk mengadopsi teknologi ini. Acara ini menyediakan platform untuk merek kendaraan listrik terkemuka untuk bersaing dan menampilkan kecanggihan teknologi mereka.

Selain sebagai ajang balap yang spektakuler, Formula E juga memberikan peluang bagi perkembangan teknologi kendaraan listrik. Inovasi dan penelitian yang terjadi dalam balapan ini dapat membantu mempercepat kemajuan dan efisiensi teknologi kendaraan listrik.

Selain itu, Formula E Jakarta juga memberikan manfaat ekonomi bagi kota dan masyarakat. Acara ini dapat meningkatkan pariwisata, mengundang pengunjung dari dalam dan luar negeri, serta menciptakan peluang bisnis di sektor pariwisata, perhotelan, dan perdagangan.

Di Indonesia, ajang Formula E tentu tidak bisa dipisahkan dari sosok yang satu ini. Ya, dialah Anies Baswedan. Yang semasa menjabat Gubernur DKI telah sukses menyelenggarakan ajang Formula E Jakarta. Namun, sebagai politisi tentu dia tidak lepas dari tuduhan miring dalam penyelenggaraan Formula E di Jakarta. Sehingga penyelenggaraan Formula E Jakarta ini masuk penyelidikan KPK. Walaupun sejauh ini tidak ditemukan bukti yang kuat bahwa telah terjadi korupsi dalam penyelenggaraan ajang ini.

Anies Baswedan yang merupakan Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, menyimak kasus dugaan korupsi penyelenggaraan Formula E masih dalam penyelidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namun Anies Baswedan mengaku tidak khawatir sama sekali dengan kasus ini.

Lebih lanjut ia mengatakan,  hanya melakukan pembayaran Formula E dengan uang negara sebanyak dua kali saat menjadi Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022. Hal ini berbeda dengan pembayaran untuk pembangunan sebuah gedung dan proyek infrastruktur lain yang jumlahnya bisa mencapai ribuan transaksi.

“Kegiatan Formula E itu pembayaran dilakukan dua kali. Ini berbeda dengan misalnya kalau kita mau membangun gedung karena transaksinya ribuan kali,” kata Anies Baswedan dalam Program Kick Andy, Minggu, 18 Juni 2023.

Lebih lanjut, Anies Baswedan mengatakan transaksi Formula E ini dilakukan pada 2019 lalu dan sudah diaudit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) selama tiga tahun berturut-turut, yakni 2020, 2021 dan 2022. Anies Baswedan mengklaim dari tiga audit tersebut tidak ditemukan penyimpangan atau sebagainya.

“Saya rasa enggak banyak Bang, kegiatan yang sampai diaudit tiga kali. Dan dari tiga kali review (atas) dua kali pembayaran itu, tidak ditemukan ada masalah. Jadi dari situ kemudian kita boleh menyimpulkan (tidak ada kasus korupsi),” tegas Anies Baswedan.

Dari pertanyaan yang dilontarkan oleh Andy F. Noya apakah Anies melakukan korupsi dalam penyelenggaraan Formula E, maka dengan tegas Anies mengatakan tidak melakukan korupsi. Dan semua bisa dilihat dari laporan yang sudah ada.

Di sisi lain ketika disinggung, apakah dirinya melakukan pemborosan dengan mengadakan event Formula E di Jakarta, Anies memberikan jawaban yang menarik.

“Dari sisi penyelenggaraan Alhamdulillah sudah terselenggara dua kali, di tahun 2022 dan 2023. Dan kita lihat pemasukan sponsor baik, penonton tinggi, jadi secara direct revenue itu menutup cost. Secara perekonomian pada penyelenggaraan Formula E tahun 2022 itu sampai Rp. 2,4 triliun pergerakan perekonomiannya.” ungkap Anies.

Lebih lanjut dia menjelaskan dengan adanya event Formula E ini, maka banyak orang datang ke Jakarta baik dari Indonesia sendiri maupun dari seluruh dunia. Mereka datang untuk menyaksikan event ini, mereka tinggal di hotel-hotel yang ada di Jakarta, kuliner di Jakarta dan beraktivitas di Jakarta. Hal ini lanjut Anies, akan menggerakkan perekonomian di Jakarta. Dan yang meraih manfaat bukan hanya dari kalangan menengah ke atas namun kalangan bawah pun ikut merasakan.