Hukum Penawaran : Pengertian, Bunyi, Dan Faktor Yang Mempengaruhinya

Penawaran adalah sebuah istilah yang kerap muncul saat kamu terjun ke dunia ekonomi. Istilah penawaran merujuk pada barang atau jasa yang dimiliki produsen atau seorang penjual untuk kemudian ditawarkan dengan harga dan pada periode tertentu.

Diwaktu yang sama, kamu pun akan mengenal istilah lain dalam dunia ekonomi yang disebut hukum penawaran. Lantas, apa hubungan diantara keduanya? Yuk cari tahu jawabannya dengan menyimak penjelasan dibawah ini terkait hukum penawaran.

1. Pengertian Hukum Penawaran

Pengertian hukum penawaran adalah sebuah istilah yang sangat erat kaitannya dengan penawaran. Bersama dengan hukum permintaan, hukum penawaran menjadi landasan penting dalam ilmu ekonomi pasar.

Hukum penawaran mengatur tentang interaksi antara penjual dan pembeli berkaitan dengan transaksi perdagangan sumber daya tertentu.

2. Bunyi Hukum Penawaran

Menurut hukum penawaran, sebuah barang atau jasa memiliki harga yang berkaitan erat dengan tingkat penawaran. Semakin tinggi angka penawaran maka harga barang dan jasa akan mengalami peningkatan. Disisi lain, saat harga barang dan jasa mengalami penurunan maka pihak produsen akan berupaya untuk mengurangi penawaran.

Pernyataan diatas sesuai dengan bunyi hukum penawaran, yaitu :

“Jika harga naik, maka penawaran akan meningkat, kemudian saat harga turun, maka penawaran akan turut mengalami penurunan pula.”

Para pelaku bisnis harus memahami dengan benar cara kerja hukum penawaran agar aktivitas bisnis berjalan lancar. Dengan memahami tentang hukum penawaran maka pelaku bisnis bisa terdorong untuk mempertahankan bisnisnya agar barang dan jasa memiliki harga dengan angka yang menguntungkan.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Hukum Penawaran

Didalam praktiknya terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah penawaran barang atau jasa, yaitu :

  • Biaya Produksi

Biaya produksi ini meliputi jumlah pengeluaran selama proses produksi barang atau jasa. Saat proses produksi membutuhkan biaya yang lebih tinggi, maka produsen akan berupaya untuk menurunkan angka penawaran.

  • Kemajuan Teknologi

Keberadaan teknologi canggih bisa membantu produsen untuk meningkatkan kemampuan produksi barang dan jasa. Dengan demikian, pihak produsen bisa leluasa mengatur kuantitas barang dan jasa dengan pengeluaran biaya yang bisa ditekan.

  • Tingkat Persaingan

Ketatnya tingkat persaingan akan mempengaruhi jumlah penawaran. Fenomena tingkat persaingan yang ketat akan diikuti dengan adanya penurunan harga dan kemudian diikuti juga dengan penurunan angka penawaran.

  • Ketersediaan Sumber Daya

Yang dimaksud sumber daya disini tidak hanya mencakup bahan baku saja namun juga terkait tenaga kerja. Sumber daya yang langka akan berdampak pada dibatasinya angka penawaran oleh pihak produsen.

  • Harga Barang Dan Jasa

Saat harga barang dan jasa meningkat, maka angka penawaran dari pihak produsen pun turut meningkat. Diwaktu yang sama, penurunan harga barang dan jasa juga diikuti dengan penurunan angka penawaran.

  • Waktu Produksi

Saat produsen secara intensif melakukan aktivitas produksi, maka jumlah stok barang pun turut meningkat. Karena itu, produsen akan berupaya untuk menjaga periode produksi sehingga tidak mempengaruhi harga barang.

  • Kebijakan Pemerintah

Kebijakan pemerintah juga mempengaruhi angka penawaran. Contohnya, saat pemerintah mendorong para produsen agar gencar berproduksi guna memenuhi kebutuhan ekspor. Maka pada situasi tersebut, produsen akan berupaya keras untuk meningkatkan jumlah produksinya.

  • Pajak dan Subsidi

Harga jual produk juga dipengaruhi kebijakan pajak dan subsidi dari pemerintah. Karena itu, kedua parameter tersebut akan berdampak pada angka penawaran.

  • Perkiraan Harga di Masa Depan

Sebuah perusahaan kemungkinan memiliki perkirakan terkait adanya kenaikan harga barang dan jasa dalam menjalankan aktivitas bisnis. Kemudian, perusahaan juga akan mengambil keputusan untuk menyesuaikan stok serta penawaran barang dan jasa.

  • Harga Bahan Baku Pengganti

Para pelaku usaha memanfaatkan keberadaan bahan baku pengganti saat bahan baku utama mengalami kenaikan harga. Sebagai contoh, saat bahan baku berupa kopi mengalami kenaikan harga, maka akan berimbas terhadap jumlah penawaran bahan baku alternatif seperti teh menjadi lebih murah. Karena itu, jumlah penawaran produk teh meningkat.